TIDAK BISA BERJALAN SAAT BANGUN PAGI [???] -OS PATELLA
Well its just happen on my morning awaken in mid June 2016.
I forgot noted on my calender but for surely its sunday morning, maybe Juni 19 2016.
I woke up for prepared SAUR with my mom and got difficult to handle my right leg... dengkulnya tidak bisa menerima ayunan, jadilah saya berjalan dengan bertumpu kaki kiri dan kaki kanan diluruskan jalannya [kebayang gak?] ....jangan dibayangin deh hehehehe.....
Saya jadi ingat tahun 1997-an ...[kayaknya] saat saya sedang mengikuti ujian kuliah, saya duduk menyilangkan kaki dengan bertumpu kaki kanan di atas. Lalu telepon genggam saya berbunyi, saya cukup kaget karena lupa mematikan saat sedang ujian. Pengawas ujian meminta pemilik telepon untuk segera mematikan. Jadilah saya berdiri dan melangkah menuju tas saya yang sudah berada di depan kelas seabgaimana tas-tas teman saya lainnya. Pada langkah kedua, kaki kanan saya seperti melayang dan tidak mampu menyangga badan saya saat itu dan BUMMMM saya jatuh terjerembab di ruas jalan diantara tempat duduk. Hampir seisi kelas tertawa dan saya ingat beberapa yang saya kenal bahkan tidak mengangkat pantatnya...entah karena merasa sedang serius ujian atau memang tidak perduli. Mungkin juga karena kelas tersebut kelas campuran, yang isi kelas original saya cuman 4. Secara tidak sadar saya menggunakan tenaga ekstra saya untuk bangun, berjalan, mematikan telepon dan kembali ketempat dudukdan kembali mengerjakan ujian saya.
Maluuuuuuu? Sudah pasti tapi saya selalu tahu bahwa saya bisa mengatasi segala sesuatu. Paling tidak saya berusaha mengatasi segala sesuatu.
Ujian selesai dan saya setengah paralyzed ...lumpuh sebelah...eh nggak ding...tapi nyerinya luar biasa....almarhumah Desi Asmalasari yang menghampiri dan menanyakan sejenak, Titin juga namun tampaknya dia lebih merasa kesal pada ujian yang sudah berlalu...jadi setelah beberapa saat, Desi yang masih menemani hingga saya turun dengan segala daya yang tersisa. Luar biasa sakitnya dan saya tidak henti istighfar pada saat berjalan, berharap diringankan. Untung hari itu saya dijemput oleh mantan pacar. Jadi saya selamat sampai rumah tanpa harus melawan arus sakit yang terjadi.
Keesokan harinya, saya diberi bonus Allah merasakan tidak mampu berjalan hingga menjelang sore, dan saya senang saat ini saya langsung mengetahui bahwa itu bentuk ujian karena mengabaikan teguran Bapak. Iya saya marah pada Bapak, persisnya kenapa LUPAAAAAAA...tapi rasanya hampir seminggu saya tidak mau bicara dan mengabaikan tegurannya untuk tidak pulang malam. Rasanya saya saat itu sengaja berlama di kampus atau meminta mantan pacar menemani makan malam di luar rumah. Jadi saya pulang hanya untuk tidur hahahaha lalu Bapak menyumpahi saya TIDAK DAPAT BERJALAN, "kakimu nanti gak bisa keluar lagi"...maafkan saya ya Bapak...namanya juga anak2...
Bapak juga yang pada akhirnya gosokin PAREM [sejenis serbuk, yang diberi air dan rasanya panas menyerap di tubuh, andalan orang jawa] ke kaki saya.
Duuuch jadi inget Suster ngesot...its was happen huhuhahahaaaa
Maka saat pagi di pertengahan bulan Juni ini saya mengalami sulit berjalan di kaki yang sama, suka atau tidak suka saya ingin tahu kira-kira apa penyebabnya. Oiya untuk diketahui kaki kanan dari beberapa keluarga saya ternyata punya masalah yang sama, nyeri lutut kanan. Kakak saya pernah, sepupu saya juga pernah...apa ini khusus wanita yaaa??? atau ada pola tertentu.
Nah dari hasil colek mbah Google berikut saya temukan beberapa penyebabnya:
2. Kegemukan [Obesitas]
3. Asam Urat [gout arthritis]
4. Cedera/ Nyeri lutut bisa pada ligamen, bantalan lutut, sendi, otot, ataupun tulang.
5. Infeksi Tulang dan sendi lutut
6. Kelainan Sistem Kekebalan Tubuh
7. Tumor atau Kanker
hmmm saya melihat badan saya seketika, ketika membaca OBESITAS... itulah cewek yaaa...yang pertama dimengerti ya hal yang mengenai fisiknya... kecuali perut rasanya semua masih On Control ....
Menurut artikel online di KOMAPSIANA Tiga yang paling menonjol adalah PENGAPURAN, OBESITAS dan ASAM URAT
Oiya saya baru tahu REMATIK itu sebetulnya istilah kedokteran yang artinya rasa SAKIT atau NYERI...aseeek nambah ilmu. Jadi kalau asal bunyi saja misal REMATIK HATI artinya sakit hati wakwau hahahahah
Menurut artikel online ALODOKTER, Rematik lutut bisa terjadi di usia muda maupun tuaaaa...jadi saya bisa berlega bukan karena saya memasuki CLUB yang LUAR BIASA dan disebut dalam Al-Quran, usia 40...jiaaaaaa... yang merasa lebih muda dari saya juga punya kesempatan yang sama dalam merasakan nyeri lutut xixixixi....
Model orang yang masih setengahnya berpola pikir sederhana seperti saya, kondisi seperti itu mendorong saya untuk PIJET ...iya saya penggemar pijat tradisional...jadi dengan adanya kondisi tersebut membuat saya berkesempatan untuk "menyerahkan diri saya" ke Bu agus ahli pijat kami.
Oiya karena saya juga DULU penyuka olahraga dan pernha menjadi Pelatih Cheerleaders maka saya tau ada hal yang perlu saya lenturkan.
Dari kedua pemikiran tersebut, saya pijat dan mencoba memahami kaki saya. Daaannn untuk dapat diketahui [ceile] menurut saya, kaki memang prioritas utama untuk diperhatikan. Saya menemukan sisi dalam kaki digaris tulang keringnya asal nyeri... dan ternyata setelah beberapa hari urut sendiri sambil nahan "rematik" dan menikmati drama korea, asal nyeri yang "grenjelan" berkurang dan hilang lalu saya bisa berjalan dengan ringan. Eh tapi itu tidak menghilangkan "gringingan" kalau berlama jongkok yaaaaaaaaa...
Jadi setelah telapak kaki, saya menikmati memeriksa sisi salam tungkai dan mencari sumber nyeri dan mulai memijat sendiri.
Nah saya tidak menyarankan untuk yang senang kedokter ya, tapi yang senang mencari penyembuhan alami hal ini bisa coba dilakukan deh. Urut manis kaki kita ya ....dan mudah2an seperti saya ....si kaki siap menemani berjalan ke sana sini.
ENJOY YOUR LIFE SAHABAT PENJELAJAH DUNIA MAYA
Sumber:
http://www.kompasiana.com/dr.kosasi/sakit-lutut-asam-urat-atau-rematik-atau-apa_5529a48c6ea834b133552d2a
http://www.alodokter.com/komunitas/topic/nyeri-persendian-lutut/
I forgot noted on my calender but for surely its sunday morning, maybe Juni 19 2016.
I woke up for prepared SAUR with my mom and got difficult to handle my right leg... dengkulnya tidak bisa menerima ayunan, jadilah saya berjalan dengan bertumpu kaki kiri dan kaki kanan diluruskan jalannya [kebayang gak?] ....jangan dibayangin deh hehehehe.....
Saya jadi ingat tahun 1997-an ...[kayaknya] saat saya sedang mengikuti ujian kuliah, saya duduk menyilangkan kaki dengan bertumpu kaki kanan di atas. Lalu telepon genggam saya berbunyi, saya cukup kaget karena lupa mematikan saat sedang ujian. Pengawas ujian meminta pemilik telepon untuk segera mematikan. Jadilah saya berdiri dan melangkah menuju tas saya yang sudah berada di depan kelas seabgaimana tas-tas teman saya lainnya. Pada langkah kedua, kaki kanan saya seperti melayang dan tidak mampu menyangga badan saya saat itu dan BUMMMM saya jatuh terjerembab di ruas jalan diantara tempat duduk. Hampir seisi kelas tertawa dan saya ingat beberapa yang saya kenal bahkan tidak mengangkat pantatnya...entah karena merasa sedang serius ujian atau memang tidak perduli. Mungkin juga karena kelas tersebut kelas campuran, yang isi kelas original saya cuman 4. Secara tidak sadar saya menggunakan tenaga ekstra saya untuk bangun, berjalan, mematikan telepon dan kembali ketempat dudukdan kembali mengerjakan ujian saya.
Maluuuuuuu? Sudah pasti tapi saya selalu tahu bahwa saya bisa mengatasi segala sesuatu. Paling tidak saya berusaha mengatasi segala sesuatu.
Ujian selesai dan saya setengah paralyzed ...lumpuh sebelah...eh nggak ding...tapi nyerinya luar biasa....almarhumah Desi Asmalasari yang menghampiri dan menanyakan sejenak, Titin juga namun tampaknya dia lebih merasa kesal pada ujian yang sudah berlalu...jadi setelah beberapa saat, Desi yang masih menemani hingga saya turun dengan segala daya yang tersisa. Luar biasa sakitnya dan saya tidak henti istighfar pada saat berjalan, berharap diringankan. Untung hari itu saya dijemput oleh mantan pacar. Jadi saya selamat sampai rumah tanpa harus melawan arus sakit yang terjadi.
Keesokan harinya, saya diberi bonus Allah merasakan tidak mampu berjalan hingga menjelang sore, dan saya senang saat ini saya langsung mengetahui bahwa itu bentuk ujian karena mengabaikan teguran Bapak. Iya saya marah pada Bapak, persisnya kenapa LUPAAAAAAA...tapi rasanya hampir seminggu saya tidak mau bicara dan mengabaikan tegurannya untuk tidak pulang malam. Rasanya saya saat itu sengaja berlama di kampus atau meminta mantan pacar menemani makan malam di luar rumah. Jadi saya pulang hanya untuk tidur hahahaha lalu Bapak menyumpahi saya TIDAK DAPAT BERJALAN, "kakimu nanti gak bisa keluar lagi"...maafkan saya ya Bapak...namanya juga anak2...
Bapak juga yang pada akhirnya gosokin PAREM [sejenis serbuk, yang diberi air dan rasanya panas menyerap di tubuh, andalan orang jawa] ke kaki saya.
Duuuch jadi inget Suster ngesot...its was happen huhuhahahaaaa
Maka saat pagi di pertengahan bulan Juni ini saya mengalami sulit berjalan di kaki yang sama, suka atau tidak suka saya ingin tahu kira-kira apa penyebabnya. Oiya untuk diketahui kaki kanan dari beberapa keluarga saya ternyata punya masalah yang sama, nyeri lutut kanan. Kakak saya pernah, sepupu saya juga pernah...apa ini khusus wanita yaaa??? atau ada pola tertentu.
Nah dari hasil colek mbah Google berikut saya temukan beberapa penyebabnya:
Pengapuran sendi atau Osteoartritis ( Osteoarthritis ).
Kegemukan ( Obesitas ).
Asam Urat.
Cedera / trauma urat dan sendi lutut.
Infeksi tulang dan sendi lutut.
Kelainan sistem kekebalan tubuh dan kelainan darah, seperti penyakit
Rheumatoid Arthritis dan penyakit Lupus ( SLE / Systemic Lupus
Erythematosus ).
Tumor atau keganasan (kanker) tulang.
Dan lain-lain.
Tentu saja masing-masing penyakit di atas mempunyai ciri-ciri khas
tersendiri. Tulisan ini akan membahas tiga penyebab tersering rematik
lutut dan bagaimana cara kita menentukannya.
.
Pengapuran Sendi ( Osteoarthritis )
Pengapuran ( Osteoarthritis, sering disingkat OA ), penyebab tersering
dari keluhan sakit lutut, merupakan penyakit yang berkaitan dengan
proses penuaan. Semakin tua, tulang kita semakin rapuh / keropos (
kekurangan zat kapur atau Kalsium / Calcium / Calc ). Tulang yang
keropos secara perlahan mengalami penyusutan / penipisan / penciutan,
sehingga permukaan dan tepi-tepi tulang menjadi kasar, menonjol, atau
bahkan meruncing atau bertaji. Tonjolan pada tepi tulang yang mengalami
keropos inilah yang disebut pengapuran. Osteoporosis (rapuh tulang) dan
pengapuran tulang merupakan dua proses yang berlangsung secara bersamaan
/ simultan dan secara kronis. Semakin keropos sepotong tulang, semakin
hebat pengapurannya.
13831618881182159551
13831618881182159551
Gambar ilustrasi osteoarthritis atau pengapuran sendi lutut.
Sumber:sciene-art.com
Pengapuran tulang inilah yang menimbulkan rasa sakit / nyeri pada urat
ataupun sendi, karena ia menekan / bergesekan dengan urat-urat di
sekitarnya, terutama di saat ada pergerakan atau di saat ada beban
terhadap sendi. Selain itu, juga terjadi penipisan atau kerusakan tulang
rawan (cartilago) pada ujung tulang, dan berkurangnya jumlah cairan
sendi di dalam rongga sendi.
Di bawah ini ditampilkan contoh foto Roentgen kasus osteoarthritis lutut
atau pengapuran sendi lutut.
13831622332010228738
13831622332010228738
Foto Roentgen pengapuran sendi lutut kiri seorang wanita umur 68 tahun.
Tulang-tulang tampak keropos, tanda panah menunjukkan pengapuran.
Dokumentasi pribadi, atas izin pasien.
Dengan semua penjelasan di atas, maka kita dapat mengerti mengapa sakit
lutut yang disebabkan oleh pengapuran (osteoarthritis) mempunyai
ciri-ciri :
tidak menunjukkan tanda-tanda peradangan akut seperti panas,
kemerahan, dan pembengkakan pada sendi lutut,
cenderung lebih berat terasa di saat ada pergerakan dan beban pada
sendi lutut,
cenderung berkurang / hilang jika sendi yang sakit diistirahatkan /
didiamkan,
cenderung lebih berat dirasakan oleh orang gemuk daripada orang
kurus, dan
cenderung lebih berat terasa di saat cuaca dingin ( malam hingga
pagi ).
.
Pengapuran (OA) sendi lutut lebih cenderung diderita oleh :
Orang usia lanjut, di atas umur 50 tahun.
Wanita, karena sebagian kalsium terpakai / terbuang di saat
menstruasi, kehamilan, dan persalinan.
Orang yang jarang / tidak pernah olahraga.
Orang yang jarang / kurang makan sayur.
Orang gemuk.
Orang yang jarang terpapar / terkena sinar matahari.
Keropos ( rapuh ) tulang dan pengapuran tahap sangat lanjut - misalnya
yang telah berlangsung selama belasan tahun atau berpuluh-puluh tahun,
jika dikombinasikan dengan kelebihan berat badan atau kegemukan
(obesitas), bisa membuat tungkai penderita berbentuk seperti huruf O
atau huruf X. .
Kegemukan ( Obesitas ), Penyebab Rematik Lutut Yang Sering Dan Penting
Pada tubuh manusia, beban berat badan terutama ditanggung oleh
tulang-tulang belakang daerah punggung bawah, sendi panggul/pinggul,
sendi lutut, sendi pergelangan kaki, dan tulang tumit.
Jadi, sendi lutut termasuk salah satu sendi yang sering menanggung /
menahan beban berat badan kita, terutama pada saat berdiri, saat akan
duduk, saat akan bangun dari duduk, saat akan berjongkok, saat akan
bangun dari berjongkok, saat akan berlutut / bersujud, saat akan bangun
dari berlutut / bersujud, saat berjalan, saat berlari, saat berjalan
mendaki, saat menapaki anak tangga, dan sebagainya.
Oleh karena itu, kelebihan berat badan dan kegemukan (obesitas) dapat
menyebabkan sakit lutut karena adanya beban atau tekanan berlebihan yang
harus ditanggung / ditahan oleh sendi lutut. Jika kita perhatikan
orang-orang gemuk dalam keluarga besar kita, orang-orang gemuk di
sekitar kita, yang belum termasuk usia lanjut ; maka kita akan menemukan
fakta bahwa banyak di antara mereka yang mengalami keluhan sakit lutut
semata-mata karena kegemukannya, bukan karena asam uratnya. Tentu saja
orang gemuk juga cenderung menderita kelebihan kadar asam urat, tapi
sakit lutut yang dialaminya belum tentu karena asam uratnya. Seseorang
yang kegemukan ( tapi belum berusia lanjut ) bisa saja mengalami sakit
lutut karena kegemukannya, atau karena asam uratnya, atau karena
kegemukan dan asam uratnya. Untuk kasus sakit/nyeri lutut karena
kegemukan, menurunkan berat badan menjadi keharusan.
Berat badan ideal orang dewasa ( dalam satuan kilogram ) dapat dihitung
secara sederhana dengan rumus :
[ Tinggi badan ( cm ) - 100 ] - 10%
atau
0,9 x [ Tinggi badan (cm ) - 100 ]
.
Asam Urat ( Uric Acid )
Peradangan sendi akibat asam urat disebut arthritis gout (Gouty
Arthritis). Kadar asam urat (uric acid) dalam darah berfluktuasi
(naik-turun) sepanjang hari tergantung dari makanan dan aktifitas fisik.
Kelebihan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) dapat menimbulkan
sakit lutut karena kristal asam urat mengendap / tertimbun di dalam
urat dan jaringan lunak di bawah kulit. Timbunan atau endapan kristal
asam urat inilah yang menimbulkan tanda-tanda peradangan seperti rasa
sakit, rasa panas, kemerahan dan bengkak pada urat / sendi lutut.
1383194074930739752
1383194074930739752
Foto sendi lutut yang mengalami peradangan akibat asam urat atau
arthritis gout. Sumber:knee-pain-explained.com.
Jika hiperurisemia berlangsung untuk jangka waktu yang lama (kronis),
endapan di dalam urat akan membentuk tonjolan di bawah kulit di daerah
urat yang bersangkutan, yang dalam bahasa medis disebut " tophus / tophi
".
13832872681746570534
13832872681746570534
Foto tangan yang penuh dengan tophi (endapan kristal asam urat).
Sumber:medicalthenas.tumblr.com
Bagian tubuh dan sendi yang cenderung menderita asam urat adalah :
Pangkal jari-jari kaki dan pangkal jari-jari tangan
Pergelangan kaki dan pergelangan tangan
Punggung kaki dan punggung tangan
Sendi siku lengan
Sendi lutut
Betis
Keluhan sakit / nyeri lutut akibat asam urat cenderung bersifat menetap.
Artinya, walaupun sendi yang terlibat kita istirahatkan / diamkan,
sakitnya cenderung tidak menghilang, terutama selama kadar asam uratnya
masih tinggi. Dibandingkan dengan sakit lutut karena pengapuran, sakit
lutut karena asam urat umumnya lebih cepat mereda / menghilang jika
diobati dengan pereda sakit.
Penyebab utama kelebihan kadar asam urat adalah kebiasaan / kelebihan
konsumsi makanan berprotein tinggi - terutama protein golongan purin
(purine) ; oleh karena itu, asam urat dapat diderita oleh anak-anak
remaja sampai usia lanjut.
Kadar normal asam urat dalam darah adalah 3,5 - 6,5 mg/dl , maksimal
7 mg/dl. Di Indonesia saat ini (2013), biaya pemeriksaan kadar asam
urat di fasilitas laboratorium swasta berkisar antara Rp 30.000,- sampai
Rp 40.000,-
.
Sakit Lutut : Pahami Dengan Benar, Jangan Langsung Vonis Asam Urat
Jumlah penderita sakit lutut dalam masyarakat kita cukup banyak,
terutama di kalangan usia lanjut, di antara orang-orang gemuk, apalagi
di antara orang-orang usia lanjut yang gemuk. Mungkin saja orang tua
kita, kakek nenek kita, saudara-saudara kita, sanak famili kita,
orang-orang di sekitar kita, atau bahkan diri kita sendiri pernah atau
sedang menderita sakit lutut. Jika selama ini kita (termasuk kalangan
medis dan paramedis) begitu mudah memvonis sakit lutut sebagai asam
urat, maka setelah membaca dan mengerti tulisan ini, kita mungkin mulai
menyadari bahwa kasus sakit lutut yang kita alami / temukan sehari-hari
sebenarnya lebih banyak disebabkan oleh pengapuran sendi dan kegemukan
(obesitas). Lebih-lebih di kalangan usia lanjut, kebanyakan kasus sakit
lutut yang mereka alami sebenarnya disebabkan oleh pengapuran sendi,
bukan oleh asam urat !
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dr.kosasi/sakit-lutut-asam-urat-atau-rematik-atau-apa_5529a48c6ea834b133552d2a
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dr.kosasi/sakit-lutut-asam-urat-atau-rematik-atau-apa_5529a48c6ea834b133552d2a
Pengapuran sendi atau Osteoartritis ( Osteoarthritis ).
Kegemukan ( Obesitas ).
Asam Urat.
Cedera / trauma urat dan sendi lutut.
Infeksi tulang dan sendi lutut.
Kelainan sistem kekebalan tubuh dan kelainan darah, seperti penyakit
Rheumatoid Arthritis dan penyakit Lupus ( SLE / Systemic Lupus
Erythematosus ).
Tumor atau keganasan (kanker) tulang.
Dan lain-lain.
Tentu saja masing-masing penyakit di atas mempunyai ciri-ciri khas
tersendiri. Tulisan ini akan membahas tiga penyebab tersering rematik
lutut dan bagaimana cara kita menentukannya.
.
Pengapuran Sendi ( Osteoarthritis )
Pengapuran ( Osteoarthritis, sering disingkat OA ), penyebab tersering
dari keluhan sakit lutut, merupakan penyakit yang berkaitan dengan
proses penuaan. Semakin tua, tulang kita semakin rapuh / keropos (
kekurangan zat kapur atau Kalsium / Calcium / Calc ). Tulang yang
keropos secara perlahan mengalami penyusutan / penipisan / penciutan,
sehingga permukaan dan tepi-tepi tulang menjadi kasar, menonjol, atau
bahkan meruncing atau bertaji. Tonjolan pada tepi tulang yang mengalami
keropos inilah yang disebut pengapuran. Osteoporosis (rapuh tulang) dan
pengapuran tulang merupakan dua proses yang berlangsung secara bersamaan
/ simultan dan secara kronis. Semakin keropos sepotong tulang, semakin
hebat pengapurannya.
13831618881182159551
13831618881182159551
Gambar ilustrasi osteoarthritis atau pengapuran sendi lutut.
Sumber:sciene-art.com
Pengapuran tulang inilah yang menimbulkan rasa sakit / nyeri pada urat
ataupun sendi, karena ia menekan / bergesekan dengan urat-urat di
sekitarnya, terutama di saat ada pergerakan atau di saat ada beban
terhadap sendi. Selain itu, juga terjadi penipisan atau kerusakan tulang
rawan (cartilago) pada ujung tulang, dan berkurangnya jumlah cairan
sendi di dalam rongga sendi.
Di bawah ini ditampilkan contoh foto Roentgen kasus osteoarthritis lutut
atau pengapuran sendi lutut.
13831622332010228738
13831622332010228738
Foto Roentgen pengapuran sendi lutut kiri seorang wanita umur 68 tahun.
Tulang-tulang tampak keropos, tanda panah menunjukkan pengapuran.
Dokumentasi pribadi, atas izin pasien.
Dengan semua penjelasan di atas, maka kita dapat mengerti mengapa sakit
lutut yang disebabkan oleh pengapuran (osteoarthritis) mempunyai
ciri-ciri :
tidak menunjukkan tanda-tanda peradangan akut seperti panas,
kemerahan, dan pembengkakan pada sendi lutut,
cenderung lebih berat terasa di saat ada pergerakan dan beban pada
sendi lutut,
cenderung berkurang / hilang jika sendi yang sakit diistirahatkan /
didiamkan,
cenderung lebih berat dirasakan oleh orang gemuk daripada orang
kurus, dan
cenderung lebih berat terasa di saat cuaca dingin ( malam hingga
pagi ).
.
Pengapuran (OA) sendi lutut lebih cenderung diderita oleh :
Orang usia lanjut, di atas umur 50 tahun.
Wanita, karena sebagian kalsium terpakai / terbuang di saat
menstruasi, kehamilan, dan persalinan.
Orang yang jarang / tidak pernah olahraga.
Orang yang jarang / kurang makan sayur.
Orang gemuk.
Orang yang jarang terpapar / terkena sinar matahari.
Keropos ( rapuh ) tulang dan pengapuran tahap sangat lanjut - misalnya
yang telah berlangsung selama belasan tahun atau berpuluh-puluh tahun,
jika dikombinasikan dengan kelebihan berat badan atau kegemukan
(obesitas), bisa membuat tungkai penderita berbentuk seperti huruf O
atau huruf X. .
Kegemukan ( Obesitas ), Penyebab Rematik Lutut Yang Sering Dan Penting
Pada tubuh manusia, beban berat badan terutama ditanggung oleh
tulang-tulang belakang daerah punggung bawah, sendi panggul/pinggul,
sendi lutut, sendi pergelangan kaki, dan tulang tumit.
Jadi, sendi lutut termasuk salah satu sendi yang sering menanggung /
menahan beban berat badan kita, terutama pada saat berdiri, saat akan
duduk, saat akan bangun dari duduk, saat akan berjongkok, saat akan
bangun dari berjongkok, saat akan berlutut / bersujud, saat akan bangun
dari berlutut / bersujud, saat berjalan, saat berlari, saat berjalan
mendaki, saat menapaki anak tangga, dan sebagainya.
Oleh karena itu, kelebihan berat badan dan kegemukan (obesitas) dapat
menyebabkan sakit lutut karena adanya beban atau tekanan berlebihan yang
harus ditanggung / ditahan oleh sendi lutut. Jika kita perhatikan
orang-orang gemuk dalam keluarga besar kita, orang-orang gemuk di
sekitar kita, yang belum termasuk usia lanjut ; maka kita akan menemukan
fakta bahwa banyak di antara mereka yang mengalami keluhan sakit lutut
semata-mata karena kegemukannya, bukan karena asam uratnya. Tentu saja
orang gemuk juga cenderung menderita kelebihan kadar asam urat, tapi
sakit lutut yang dialaminya belum tentu karena asam uratnya. Seseorang
yang kegemukan ( tapi belum berusia lanjut ) bisa saja mengalami sakit
lutut karena kegemukannya, atau karena asam uratnya, atau karena
kegemukan dan asam uratnya. Untuk kasus sakit/nyeri lutut karena
kegemukan, menurunkan berat badan menjadi keharusan.
Berat badan ideal orang dewasa ( dalam satuan kilogram ) dapat dihitung
secara sederhana dengan rumus :
[ Tinggi badan ( cm ) - 100 ] - 10%
atau
0,9 x [ Tinggi badan (cm ) - 100 ]
.
Asam Urat ( Uric Acid )
Peradangan sendi akibat asam urat disebut arthritis gout (Gouty
Arthritis). Kadar asam urat (uric acid) dalam darah berfluktuasi
(naik-turun) sepanjang hari tergantung dari makanan dan aktifitas fisik.
Kelebihan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) dapat menimbulkan
sakit lutut karena kristal asam urat mengendap / tertimbun di dalam
urat dan jaringan lunak di bawah kulit. Timbunan atau endapan kristal
asam urat inilah yang menimbulkan tanda-tanda peradangan seperti rasa
sakit, rasa panas, kemerahan dan bengkak pada urat / sendi lutut.
1383194074930739752
1383194074930739752
Foto sendi lutut yang mengalami peradangan akibat asam urat atau
arthritis gout. Sumber:knee-pain-explained.com.
Jika hiperurisemia berlangsung untuk jangka waktu yang lama (kronis),
endapan di dalam urat akan membentuk tonjolan di bawah kulit di daerah
urat yang bersangkutan, yang dalam bahasa medis disebut " tophus / tophi
".
13832872681746570534
13832872681746570534
Foto tangan yang penuh dengan tophi (endapan kristal asam urat).
Sumber:medicalthenas.tumblr.com
Bagian tubuh dan sendi yang cenderung menderita asam urat adalah :
Pangkal jari-jari kaki dan pangkal jari-jari tangan
Pergelangan kaki dan pergelangan tangan
Punggung kaki dan punggung tangan
Sendi siku lengan
Sendi lutut
Betis
Keluhan sakit / nyeri lutut akibat asam urat cenderung bersifat menetap.
Artinya, walaupun sendi yang terlibat kita istirahatkan / diamkan,
sakitnya cenderung tidak menghilang, terutama selama kadar asam uratnya
masih tinggi. Dibandingkan dengan sakit lutut karena pengapuran, sakit
lutut karena asam urat umumnya lebih cepat mereda / menghilang jika
diobati dengan pereda sakit.
Penyebab utama kelebihan kadar asam urat adalah kebiasaan / kelebihan
konsumsi makanan berprotein tinggi - terutama protein golongan purin
(purine) ; oleh karena itu, asam urat dapat diderita oleh anak-anak
remaja sampai usia lanjut.
Kadar normal asam urat dalam darah adalah 3,5 - 6,5 mg/dl , maksimal
7 mg/dl. Di Indonesia saat ini (2013), biaya pemeriksaan kadar asam
urat di fasilitas laboratorium swasta berkisar antara Rp 30.000,- sampai
Rp 40.000,-
.
Sakit Lutut : Pahami Dengan Benar, Jangan Langsung Vonis Asam Urat
Jumlah penderita sakit lutut dalam masyarakat kita cukup banyak,
terutama di kalangan usia lanjut, di antara orang-orang gemuk, apalagi
di antara orang-orang usia lanjut yang gemuk. Mungkin saja orang tua
kita, kakek nenek kita, saudara-saudara kita, sanak famili kita,
orang-orang di sekitar kita, atau bahkan diri kita sendiri pernah atau
sedang menderita sakit lutut. Jika selama ini kita (termasuk kalangan
medis dan paramedis) begitu mudah memvonis sakit lutut sebagai asam
urat, maka setelah membaca dan mengerti tulisan ini, kita mungkin mulai
menyadari bahwa kasus sakit lutut yang kita alami / temukan sehari-hari
sebenarnya lebih banyak disebabkan oleh pengapuran sendi dan kegemukan
(obesitas). Lebih-lebih di kalangan usia lanjut, kebanyakan kasus sakit
lutut yang mereka alami sebenarnya disebabkan oleh pengapuran sendi,
bukan oleh asam urat !
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dr.kosasi/sakit-lutut-asam-urat-atau-rematik-atau-apa_5529a48c6ea834b133552d2a
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dr.kosasi/sakit-lutut-asam-urat-atau-rematik-atau-apa_5529a48c6ea834b133552d2a
Pengapuran sendi atau Osteoartritis ( Osteoarthritis ).
Kegemukan ( Obesitas ).
Asam Urat.
Cedera / trauma urat dan sendi lutut.
Infeksi tulang dan sendi lutut.
Kelainan sistem kekebalan tubuh dan kelainan darah, seperti penyakit
Rheumatoid Arthritis dan penyakit Lupus ( SLE / Systemic Lupus
Erythematosus ).
Tumor atau keganasan (kanker) tulang.
Dan lain-lain
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dr.kosasi/sakit-lutut-asam-urat-atau-rematik-atau-apa_5529a48c6ea834b133552d2a
1. Pengapuran sendi atau osteoartritisSelengkapnya : http://www.kompasiana.com/dr.kosasi/sakit-lutut-asam-urat-atau-rematik-atau-apa_5529a48c6ea834b133552d2a
2. Kegemukan [Obesitas]
3. Asam Urat [gout arthritis]
4. Cedera/ Nyeri lutut bisa pada ligamen, bantalan lutut, sendi, otot, ataupun tulang.
5. Infeksi Tulang dan sendi lutut
6. Kelainan Sistem Kekebalan Tubuh
7. Tumor atau Kanker
hmmm saya melihat badan saya seketika, ketika membaca OBESITAS... itulah cewek yaaa...yang pertama dimengerti ya hal yang mengenai fisiknya... kecuali perut rasanya semua masih On Control ....
Menurut artikel online di KOMAPSIANA Tiga yang paling menonjol adalah PENGAPURAN, OBESITAS dan ASAM URAT
Oiya saya baru tahu REMATIK itu sebetulnya istilah kedokteran yang artinya rasa SAKIT atau NYERI...aseeek nambah ilmu. Jadi kalau asal bunyi saja misal REMATIK HATI artinya sakit hati wakwau hahahahah
Menurut artikel online ALODOKTER, Rematik lutut bisa terjadi di usia muda maupun tuaaaa...jadi saya bisa berlega bukan karena saya memasuki CLUB yang LUAR BIASA dan disebut dalam Al-Quran, usia 40...jiaaaaaa... yang merasa lebih muda dari saya juga punya kesempatan yang sama dalam merasakan nyeri lutut xixixixi....
Model orang yang masih setengahnya berpola pikir sederhana seperti saya, kondisi seperti itu mendorong saya untuk PIJET ...iya saya penggemar pijat tradisional...jadi dengan adanya kondisi tersebut membuat saya berkesempatan untuk "menyerahkan diri saya" ke Bu agus ahli pijat kami.
Oiya karena saya juga DULU penyuka olahraga dan pernha menjadi Pelatih Cheerleaders maka saya tau ada hal yang perlu saya lenturkan.
Dari kedua pemikiran tersebut, saya pijat dan mencoba memahami kaki saya. Daaannn untuk dapat diketahui [ceile] menurut saya, kaki memang prioritas utama untuk diperhatikan. Saya menemukan sisi dalam kaki digaris tulang keringnya asal nyeri... dan ternyata setelah beberapa hari urut sendiri sambil nahan "rematik" dan menikmati drama korea, asal nyeri yang "grenjelan" berkurang dan hilang lalu saya bisa berjalan dengan ringan. Eh tapi itu tidak menghilangkan "gringingan" kalau berlama jongkok yaaaaaaaaa...
Jadi setelah telapak kaki, saya menikmati memeriksa sisi salam tungkai dan mencari sumber nyeri dan mulai memijat sendiri.
Nah saya tidak menyarankan untuk yang senang kedokter ya, tapi yang senang mencari penyembuhan alami hal ini bisa coba dilakukan deh. Urut manis kaki kita ya ....dan mudah2an seperti saya ....si kaki siap menemani berjalan ke sana sini.
ENJOY YOUR LIFE SAHABAT PENJELAJAH DUNIA MAYA
Sumber:
http://www.kompasiana.com/dr.kosasi/sakit-lutut-asam-urat-atau-rematik-atau-apa_5529a48c6ea834b133552d2a
http://www.alodokter.com/komunitas/topic/nyeri-persendian-lutut/
Komentar