SURAT CINTA UNTUK KARTINI

Hmmm... membaca tulisan SURAT CINTA, langsung memori membawa kepada jaman dimana revolusi digital belum terjadi, dimana Pak Post atau POSTMAN dinanti nanti. Iya dong ach. Coba kalau jaman sekarang semua ungkapan hati jatuhnya pada postingan pribadi di Whatsapp, Messenger, Hangout, LINE dan sejenis lainnya, seru kalau ada Emoji atau Sticker lebaynya.
Apa saya anti terhadap kondisi tersebut?.. walah nggak!! saya juga pernah pakai jalur itu kok hahahhaa.... saya merasakan gempita nya mengirim sticker juga pernah merasakan H2C menunggu Pak Pos datang... yang memble pasti hanya merasakan salah satunya ya... maafkan!!

Balik lagi ke SURAT CINTA UNTUK KARTINI, yang dimaksut memang Ibu kita RA. Kartini, tokoh Pahlawan Nasional yang memperjuangkan Emansipasi Wanita untuk mendapatkan hak memperoleh pendidikan. 
Saya berkesempatan untuk menghadiri Gala Premiernya, dalam tulisan ini saya memilih kata SAYA untuk menghormati Beliau [Ibu RA Kartini] dan tokoh nasional lainnya yang memiliki perjuangan yang hampir sama. Gala premiernya sendiri tanggal 11 April 2016 di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan. Bukan tahu-tahu di undang karena saya adalah bagian proses dari pembuatan film tersebut tapi dikarenakan perusahaan tempat saya bekerja, mendukung acara Gala Premiernya, jadilah saya diberikan undangan oleh mbakyu Karina Renatha selaku partner network event. Thanks ya Jeng.

Tentu saya juga tergelitik untuk mengetahui kisah percintaan Ibu yang saya kagumi ini.
Setelah menonton filmnya saya suka sekali dengan ide ceritanya, seperti ketika menonton TITANIC, adalah benar kapal besar super mewah tersebut berlayar, menabrak gunung es dan tenggelam bersama ribuan penumpangnya tetapi kisah JAKE adalah bumbu indah didalamnya yang membuat orang merasa lebih terharu dengan peristiwa TITANIC.
Nah tokoh SARWADI yang diperankan oleh Chicco Jerikho mencoba menghidupkan sisi lain dari KARTINI. Dia adalah secret admire nya Kartini, dia duda dengan satu orang anak perempuan. Chicco memainkan tokoh Wadi dengan baik, dia tampak natural dengan keluguan seorang tukang pos era jaman tersebut. Sutradara SCUK, Azhar Kinoi Lubis menurut saya cukup jeli memilih pemeran [eh jika memang dia terlibat dalam caster nya yaaa...wahh bagian ini pujian yang belum sahih]. Wadi dengan segenap kekaguman dan cintanya terhadap Kartini menjadi sentral cerita pada film ini.

Tokoh RA Kartini diperankan oleh Rania Putri Sari, saya harus bilang tawa yang memperlihatkan sederetan giginya yang bagus mengingatkan saya akan pemeran Sleeping Beauty di film Maleficient. Rania dituntut untuk memperlihatkan sisi kegetiran perempuan Jawa era tahun 1900-an, antara ingin berpacu dengan jaman dan adat budaya kuat pada darahnya. Saya berharap dapat menonton film yang diperankan Rania lagi dalam versi yang lebih all out.

Tokoh lainnya lagi adalah MUJUR, diperankan oleh Ence Bagus, Ence menurut saya orang yang senang mendapatkan kepercayaan peran, jadi saya yakin sekali diberi peran apa saja dia akan total dan menjadi pendukung baik dalam suatu konsep film. Mujur adalah sahabat dari Sarwadi, yang mengingatkan Sarwadi untuk mawas diri dan tidak terlena dengan cinta yang "bagai punguk merindukan bulan".

Ini adalah tokoh terakhir yang menurut saya 4 dari yang menghidupkan FILM Surat Cinta untuk Kartini ini, yaitu Tokoh Bude, yang diperankan oleh ....saya tidak tahu...wah saya cari-cari di mbah Google belum ketemu, nanti coba saya tanyakan ke mbak Karina. Tokoh Bude yang gempal, pendek dan memiliki perangai dan suara khas ini justru menarik hati saya. Dengan kemben yang manteb terikat dia bisa melotot, berjalan cepat dan apalah apalah yang dia suka di film tersebut, tapi intinya dia mencuri hati saya dan memaksa saya untuk tertawa lepas melihat karakternya. Saya meduga, pemeran Bude ini artis lokal Jepara, entah dia pemain wayang orang atau pentas seni lainnya di daerah pengambilan film. BUDE I love you full deh. 
Oiya tokoh lainnya yang saya suka dalam film tersebut adalah Gadis yang mencintai Sarwadi, wew senyum dan matanya benar-benar pas sebagai gadis lugu ...jleb sekali sewaktu dia patah hati, I love you full juga hai kamu yang berperan sebagai gadis itu, namina lupa saya ach siapa lah. Ajeng atau siapa hayooo? Lha malah balik nanya.

Inti dari cerita adalah bagaimana Sarwadi dengan segenap hatinya mendukung Kartini untuk merealisasikan mimpinya mempunyai sekolah bagi perempuan, namun demikian harus menelan kekecewaan dikarenakan sekolah tersebut tidak berjalan sebagaimana semestinya dikarenakan kodrat wanita Jawa yang harus menikah dengan siapa pun pilihan keluarga. Dalam pergulatan hati Kartini ditampilkan menuangkan kekecewaannya dengan menangis. Menangis disini bukan menangis yang cengeng, saya suka dengan inti menangis disini adalah ketidakberdayaan untuk melakukan sesuatu. Buah dari pemikiran Kartini lahir dalam benak Ningrum, anak Sarwadi, yang akhirnya berhasrat untuk belajar dan mengajar.
Yang saya tidak suka dalam film ini adalah ketika Kartini berbicara dengan teman-teman Belandanya, Kartini menggunakan bahasa Indonesia, saya berharap sekali Intelektual Kartini dituangkan di moment tersebut dengan fasihnya dia berbahasa Belanda.

Screen yang saya suka adalah, ketika (1) Sarwadi bertemu pertama kali dengan Bude, (2) Sarwadi mengintip dan di colek Bude (3) Sarwadi mengganti belahan rambutnya (4) Mujur jatuh cinta pada pandangan pertama (5) Anak-anak berlarian menghampiri Kartini untuk belajar [wew disini tidak tahu kenapa saya mewek, srot2, nangis... rasanya ikut merasakan menunggu dan bahagia yang ditunggu datang] (6) Sarwadi membaca surat cinta (7) gadis yang mencintai Wadi menyadari bertepuk sebelah tangan

Oiya Film ini, bukan drama fiksi biasa,selain karena diangkat dari penokohan nyata dan alurnya memang saya rasa masih lambat tapi dibeberapa Scene kita bisa tertawa bareng karena menariknya bahasan yang diangkat, ada lucunya, bener-bener orisinil lucunya. Berbeda dengan Film Kartini yang diperankan Yenny Rachman yang pernah saya tonton, hiks gemesss sekali pingin tereak kesel dan ikutan tertekan sebagai perempuan Indonesia Raya ...lebay lebay lebay ...

 saya, Dietra Anandani dan Team Kantor, Bengawan Solo Coffee Indonesia
 Beberapa pemeran Surat cinta untuk Kartini, yang ditengah gadis yg mencintai Wadi
 Yeai ada logo kantor ku
 Chiccik Jerikho [Sarwadi]
 We Love Indonesia Movie
Tokoh-tokoh Surat Cinta untuk Kartini


Film ini akan tayang serentak di Bioskop kesayangan anda tanggal 21 April 2016, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini.
Nonton produk dalam Negeri yuk ...dan buat resensi versi sahabat agar perfilman tanah air semakin maju dengan kritik yang membangun. WE are love Indonesia Movie.

#suratcintauntukkartini
#dietraanandani
#ngombekopi
#weloveindonesiamovie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HINATA HYUGA

SABUN SUSU KAMBING [GOAT MILK SOAP]

MORNING HAS BROKEN